Padang Pariaman – 5 Desember 2025.
Dalam suasana pagi yang masih diselimuti dinginnya udara perbukitan, Jhon Kenedy Azis bersama Rahmat kembali melakukan langkah cepat meninjau 19 titik longsor yang tersebar di Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Perjalanan ini menjadi lanjutan dari konsistensi JKA, sapaan akrab Jhon Kenedy Azis, dalam memantau langsung kondisi lapangan dan memastikan upaya pemulihan berjalan tanpa hambatan berarti.
Sejak awal memasuki wilayah terdampak, JKA tidak hanya hadir sebagai pejabat publik, tetapi sebagai seorang yang memahami betapa beratnya beban warga menghadapi bencana alam beruntun. Jalan yang terjal, licin, dan berliku justru menambah tekadnya untuk memastikan setiap sudut wilayah mendapat perhatian sesuai kebutuhan. Rahmat, yang turut mendampingi, memperkuat kerja tim dengan kesiapan teknis dan ketelitian dalam membaca situasi lapangan.
Langkah mereka dimulai dari titik longsor pertama yang menutup sebagian ruas jalan utama. Di lokasi ini, JKA berdialog dengan warga yang sejak beberapa hari terakhir mengalami kesulitan akses, terutama untuk kebutuhan logistik dan mobilitas kerja. Dengan gaya yang khas dan penuh kehangatan, ia mendengarkan setiap keluhan, mencatat poin penting, dan memberikan penegasan bahwa normalisasi jalan menjadi prioritas utama.
Memasuki titik kedua hingga kelima, kondisi semakin berat. Tebing yang runtuh meninggalkan material besar dan berbahaya. Meski demikian, JKA dan Rahmat tetap melanjutkan perjalanan tanpa ragu. Mereka memeriksa kondisi struktur tanah, titik aliran air, hingga perkiraan risiko susulan. Langkah ini penting agar penanganan tidak sekadar darurat, tetapi juga berorientasi pada pencegahan jangka panjang.
Pada titik selanjutnya, beberapa warga terlihat sedang melakukan gotong royong membuka akses darurat. JKA menghampiri mereka, memberikan apresiasi, sekaligus memastikan alat berat akan segera dikerahkan lebih intensif. Baginya, kerja pemerintah dan masyarakat harus berjalan beriringan untuk mempercepat pemulihan, terutama di daerah yang sulit dijangkau seperti Sikucur.
Saat tiba di titik ke-12, JKA sempat berhenti cukup lama. Longsor besar menutup jalur utama menuju ladang dan pemukiman. Di sini, ia meminta kepada petugas teknis untuk melakukan pemetaan dengan lebih detail, mengingat dampak yang dirasakan warga jauh lebih besar dibanding titik sebelumnya. Sikap kehati-hatian ini menjadi bukti bahwa setiap keputusan diambil bukan hanya untuk mempercepat, tetapi juga memastikan keamanan bagi masyarakat.
Perjalanan dilanjutkan ke titik ke-15 hingga ke-19 dengan medan yang semakin menantang. Namun semangat JKA dan Rahmat tidak surut sedikit pun. Mereka terus melakukan dialog dengan warga, memeriksa akses air bersih, dan mengecek kondisi jembatan kecil yang terancam runtuh karena erosi. Semua aspek diperhatikan secara serius agar langkah pemulihan tidak terputus di tengah jalan.
Saat rombongan memasuki area terakhir, JKA memberikan instruksi tegas agar semua perangkat terkait mempercepat pembersihan material longsor sambil tetap menjaga keselamatan petugas. Ia menegaskan bahwa warga tidak boleh dibiarkan terisolasi dalam waktu lama. Rahmat pun memastikan bahwa semua laporan teknis segera diteruskan ke OPD dan pihak terkait agar langkah lapangan dapat bergerak cepat.
Momentum ini sekaligus menjadi pengingat bahwa bencana bukan hanya persoalan alam, tetapi juga tentang tanggung jawab moral pemerintah untuk hadir dan bekerja nyata. JKA, dengan pengalamannya yang panjang, memahami hal itu dan menjadikannya sebagai prinsip utama dalam setiap kunjungan lapangan.
Di akhir peninjauan, JKA berjanji bahwa semua titik longsor yang sudah didata akan ditangani secara menyeluruh. Bagi masyarakat Sikucur, kehadirannya bukan sekadar formalitas, melainkan bukti bahwa langkah kecil di lapangan dapat membawa dampak besar terhadap rasa aman dan keberlangsungan hidup mereka. Dengan kerja cepat, kerja nyata, dan kepedulian yang tidak pernah surut, Jhon Kenedy Azis kembali menegaskan komitmennya untuk selalu bersama warga dalam menghadapi masa sulit.

0 Komentar