PADANG || 8 Desember 2025 ,Pagi itu Pelabuhan Teluk Bayur terasa lebih sibuk dari biasanya. Di tengah aktivitas bongkar muat yang terus berdenyut tanpa henti, ratusan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat mulai berdatangan ke halaman sekretariat. Mereka datang dengan tertib membawa spanduk, poster aspirasi, dan pengeras suara. Suasana pagi yang semula rutin berubah menjadi momentum besar ketika para buruh memutuskan menyuarakan tuntutan mereka dalam sebuah aksi damai yang menggema di seluruh kawasan pelabuhan.
Aksi damai ini digelar oleh PUK FSPTI TKBM Teluk Bayur sebagai tindak lanjut instruksi organisasi nasional untuk mengawal pelaksanaan regulasi penyelenggaraan TKBM yang selama ini dinilai belum berjalan konsisten. Para buruh menyampaikan bahwa mereka tidak sedang meminta perlakuan istimewa, melainkan hanya menginginkan kepastian regulasi yang sudah diatur pemerintah pusat. Bagi mereka, kepastian itu adalah fondasi keamanan kerja yang tidak bisa ditawar.
Kehadiran pimpinan organisasi memperkuat makna aksi ini. Dari PC FSPTI Kota Padang, Ketua Zakirudin hadir memimpin langsung jalannya kegiatan. Sementara dari PD FSPTI Sumatera Barat, Yunisman SE MM turut datang mendampingi buruh. Kedua pimpinan itu berdiri di barisan paling depan sebagai simbol bahwa perjuangan buruh bukan hanya suara lapangan, tetapi juga suara organisasi yang sah dan terstruktur.
Sekitar pukul sepuluh pagi, ratusan buruh mulai bergerak menuju kantor KSOP Teluk Bayur. Mereka berjalan dengan tertib sambil membawa poster berisi tuntutan agar regulasi penyelenggaraan TKBM diterapkan tanpa pengecualian. Kedisiplinan peserta aksi menciptakan kesan kuat bahwa buruh Teluk Bayur memilih jalur dialog, bukan konfrontasi. Dalam diamnya langkah kaki itu, ada pesan bahwa aspirasi dapat disampaikan dengan bermartabat.
Dalam penyampaiannya, Ketua PC FSPTI Padang Zakirudin menegaskan bahwa aksi damai ini bukan provokasi, melainkan bentuk perhatian terhadap hak buruh yang bekerja setiap hari menjaga ritme pelabuhan. Ia mengatakan bahwa buruh adalah pilar utama yang membuat roda logistik berputar. Karena itu, kepastian regulasi adalah syarat wajib agar pelabuhan tetap berjalan stabil, aman, dan adil bagi semua pihak.
Wakil Ketua Syafrizal Koto menambahkan bahwa perjuangan ini tidak hanya menyangkut hak buruh, tetapi juga penghormatan terhadap hukum. Ia mengingatkan bahwa putusan PTUN Medan Nomor 63 B TF 2025 tanggal 17 Juli 2025 harus dihormati. Jika otoritas pelabuhan tidak menjalankan keputusan tersebut, FSPTI akan terus mendampingi buruh bahkan menyiapkan aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar. Baginya, buruh tidak boleh kehilangan hak di tanah yang telah mereka jaga puluhan tahun.
Dukungan moral datang pula dari Chandra selaku Ketua Koperbam. Ia menegaskan bahwa Koperbam memiliki legalitas resmi dari pusat dan telah berdiri sejak 1989. Dalam pesannya kepada buruh, ia meminta seluruh pekerja agar tetap bersatu, tidak terpecah oleh kepentingan apa pun, serta terus memperjuangkan hak dengan cara yang terhormat. Chandra juga mengingatkan bahwa Pelabuhan Teluk Bayur harus tetap berada pada posisinya sebagai ruang kerja yang memberi keadilan bagi buruh yang telah mengabdi sejak generasi sebelum mereka.
Sesaat setelah aksi berlangsung, media kembali mencoba meminta klarifikasi kepada Kepala KSOP Teluk Bayur Chairul. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Chairul memberikan keterangan bahwa pihaknya belum dapat mengambil keputusan apa pun terkait tuntutan buruh. Ia menegaskan bahwa KSOP Teluk Bayur masih menunggu petunjuk serta arahan resmi dari pimpinan pusat sebelum menetapkan langkah atau kebijakan terkait regulasi TKBM. Menurutnya, struktur komando nasional membuat KSOP daerah harus menunggu instruksi sebelum bergerak lebih jauh.
Aksi damai akhirnya ditutup sekitar pukul sebelas siang. Setelah doa bersama dan arahan dari koordinator lapangan, seluruh peserta membubarkan diri dengan tertib. Banyak di antara mereka langsung kembali ke lokasi kerja masing masing, menegaskan bahwa aspirasi tidak mengurangi profesionalitas mereka dalam menjaga kelancaran aktivitas pelabuhan. Aksi damai ini menjadi bukti bahwa pekerja pelabuhan adalah kelompok yang matang, terorganisir, dan tetap mengutamakan ketertiban.
CATATAN REDAKSI
Aksi damai FSPTI TKBM Teluk Bayur hari ini kembali mengingatkan publik bahwa buruh adalah elemen vital dalam rantai logistik nasional. Ketika regulasi tidak diterapkan secara konsisten, suara buruh bukan hanya pantas didengar, tetapi wajib direspons oleh para pemangku kebijakan. Redaksi akan terus mengikuti perkembangan serta menunggu sikap resmi dari pimpinan pusat terkait arahan bagi KSOP Teluk Bayur.
. HENDRI.


0 Komentar