Kunjungan itu dipimpin langsung Ketua IKW RI Davit Effendi, didampingi Sekretaris Marzuki Rahman Htb serta sejumlah pengurus dan anggota. Mereka hadir tanpa formalitas berlebihan, hanya sapaan hangat, pelukan, dan doa bersama.
“Kami datang bukan sekadar menjenguk, tapi untuk memberi semangat dan doa. Wartawan itu ibarat satu tubuh: ketika satu bagian sakit, kita semua ikut merasakan,” ujar Davit Effendi penuh empati.
Ridwan yang tampak lemah tetap menyambut dengan senyum. Dengan suara bergetar ia menyampaikan terima kasih:
“Kehadiran ini adalah kekuatan tersendiri bagi saya dan keluarga. Semoga Allah membalas semua kebaikan kawan-kawan wartawan.”
Momen sederhana itu menjadi simbol kuatnya persaudaraan di kalangan jurnalis. Di balik profesi yang keras, para wartawan tetap membutuhkan dukungan moral dan kebersamaan.
IKW RI menegaskan, solidaritas ini adalah bagian dari komitmen menjaga nilai kekeluargaan di tengah dunia pers. Selain sebagai wadah organisasi, IKW RI ingin menjadi rumah kedua bagi wartawan, terutama saat mereka menghadapi masa sulit.
Kunjungan ditutup dengan doa bersama, menghadirkan optimisme bagi Ridwan dan keluarganya. Bagi komunitas pers, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa jurnalisme sejati tak hanya hidup dari berita, tetapi juga dari solidaritas yang menguatkan.
TIM
0 Komentar