PADANG,|| SUMBAR | Dalam upaya meningkatkan pemahaman politik dan kualitas partisipasi masyarakat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Barat menggelar Dialog Politik Bersama Tokoh Masyarakat Kota Padang pada Sabtu hingga Minggu, 5–6 Juli 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Ballroom The Axana Hotel Padang ini menghadirkan sejumlah narasumber penting serta diikuti puluhan tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan organisasi kemasyarakatan dengan penuh antusiasme.
Acara resmi dimulai pada Sabtu pukul 16.00 WIB dengan pembukaan yang diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Sumbar, pembacaan doa, laporan ketua panitia, serta sambutan dan pembukaan secara resmi oleh Plt Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, H. Marwansyah, S.IP., M.IP. Dalam sambutannya, Marwansyah menegaskan pentingnya pendidikan politik sebagai modal utama bagi masyarakat untuk menjadi aktor perubahan yang cerdas dan berintegritas.
“Dialog politik ini bukan sekadar seremonial, tetapi ruang strategis untuk meningkatkan literasi politik dan memperkuat komitmen kita semua dalam menjaga nilai demokrasi yang santun, damai, dan beretika,” ujar Marwansyah.
Pada sesi panel diskusi pukul 16.30–18.30 WIB, narasumber menyampaikan materi komprehensif:
H. Marwansyah, S.IP., M.IP., Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, memaparkan Peran Pemerintah Mendukung Generasi Muda Terlibat dalam Pembangunan.
Prof. Dr. Asrinaldi, M.Si., Guru Besar Universitas Andalas Padang, membahas Pendidikan Politik dan Budaya Demokrasi.
Sesi dilanjutkan istirahat dan makan bersama pukul 18.30–19.30 WIB.
Memasuki malam, diskusi panel kembali dilaksanakan pukul 19.30–21.30 WIB dengan tema sentral Generasi Muda dan Tantangan Politik Masa Kini. Narasumber yang hadir antara lain:
H. Ginno Irwan, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, yang menekankan pentingnya peran anak muda dalam mengawal proses demokrasi agar tetap inklusif dan berintegritas.
Doni Harsivayandra, S.IP., ME, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat sekaligus Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumbar, yang menyampaikan Analisi Kebijakan Pemerintah Pasca Pemilu dan Pilkada.
Dalam paparannya, Doni Harsivayandra mengajak tokoh masyarakat untuk lebih kritis terhadap kebijakan publik setelah pesta demokrasi, serta memastikan program pemerintah berjalan sesuai aspirasi rakyat.
“Pemilu dan Pilkada bukanlah akhir perjuangan politik. Partisipasi aktif masyarakat harus terus dijaga agar pemerintahan berjalan akuntabel dan pro-rakyat,” tegas Doni.
Hari kedua, Minggu 6 Juli 2025, dilanjutkan materi bertema Ilmu Politik dalam Perspektif Hukum oleh Rifka Zuwanda, SH., MH., C Med., Dekan Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Nahdlatul Ulama Sumba. Sesi ini menyoroti kerangka hukum demokrasi dan tata kelola politik yang berkeadilan.
Acara ditutup dengan sarapan pagi bersama pada pukul 07.00–09.00 WIB dan sesi penutupan resmi pukul 09.00–09.30 WIB.
Sejumlah peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan, mulai dari isu pendidikan politik di akar rumput hingga strategi menangkal hoaks menjelang pemilu. Perwakilan organisasi perempuan juga menekankan perlunya literasi politik yang responsif terhadap isu kesetaraan gender.
Kegiatan ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah, legislatif, akademisi, dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun budaya demokrasi yang sehat, cerdas, dan inklusif di Sumatera Barat.
Sebagai penutup, panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan narasumber yang telah berkontribusi dalam mewujudkan dialog politik berkualitas. Acara diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol komitmen bersama menuju demokrasi yang lebih baik.
Hendri Ariswandi
0 Komentar