BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "ALISYA NEWS"

Duka Panjang Sumatera Barat dan Kepemimpinan Irjen Pol Gatot Tri Suryanta dalam Pemulihan Pasca Bencana


Padang //(31-12-2025).
Pariaman menjadi saksi bisu duka panjang yang masih menyelimuti Sumatera Barat pasca banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah. Ratusan nyawa melayang, ribuan warga kehilangan tempat tinggal, dan sendi kehidupan masyarakat sempat lumpuh. Di tengah luka yang belum sepenuhnya sembuh, kehadiran negara terasa nyata melalui langkah-langkah terukur yang dikawal langsung oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Gatot Tri Suryanta.

Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menyampaikan data terbaru korban jiwa akibat bencana yang mengguncang Ranah Minang. Hingga Senin 29 Desember 2025 jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak 250 orang. Dari jumlah tersebut 221 korban telah teridentifikasi, sementara sisanya sempat tidak dikenali akibat kondisi jenazah yang berat. Data ini disampaikan secara terbuka sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional kepada masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di halaman Mapolres Padang Pariaman, didampingi Staf Ahli Kapolri Kombes Pol Hardian serta Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya. Kehadiran jajaran pimpinan Polri itu menegaskan bahwa penanganan bencana ini bukan sekadar tugas teknis, melainkan misi kemanusiaan yang dijalankan dengan penuh empati.

Kapolda Sumbar menegaskan bahwa setiap korban diperlakukan dengan penuh penghormatan. Terhadap jenazah yang belum teridentifikasi, Polda Sumbar telah melaksanakan proses pemulasaraan sesuai syariat Islam. Seluruh jenazah diautopsi di RS Bhayangkara, dishalatkan di Masjid Al Minangkabawi, lalu dimakamkan di pemakaman umum Bungus Padang dan Agam sebagai penghormatan terakhir dari negara.

Seiring berjalannya proses uji DNA, sebanyak 12 jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Proses ini menjadi bukti kesungguhan Polda Sumbar dalam memastikan hak para korban tetap terpenuhi, bahkan setelah mereka wafat. Bagi keluarga, kepastian ini menjadi penguat di tengah duka yang mendalam.

Memasuki fase pemulihan, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memastikan bahwa Polda Sumbar tidak berhenti pada penanganan darurat. Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas agar roda kehidupan masyarakat kembali bergerak. Lima jembatan darurat telah rampung dibangun di Palembayan Agam, Malalak, Batang Anai, dan Sumani. Sementara satu jembatan di X Koto Singkarak Kabupaten Solok masih dalam tahap penyelesaian.

Khusus jembatan Subarang Aia yang menjadi urat nadi ekonomi warga, Kapolda Sumbar memastikan peningkatan konstruksi menjadi jembatan Bailey agar mampu dilalui kendaraan bermuatan di bawah 10 ton. Langkah ini dinilai krusial untuk mempercepat distribusi logistik dan aktivitas ekonomi masyarakat pasca bencana.

Di sektor pendidikan, perhatian Polda Sumbar tidak kalah besar. Bersama BUMD dan mitra CSR, bantuan perlengkapan sekolah disalurkan kepada siswa SD, SMP, dan SMA yang terdampak. Seragam, sepatu, dan alat tulis diberikan agar anak-anak dapat kembali belajar tanpa terbebani kondisi ekonomi keluarga yang terdampak bencana.

Sementara itu pembangunan hunian juga terus dikebut. Di Anduring telah berdiri 34 unit hunian sementara lengkap dengan 17 sumur bor. Di Kapalo Koto, pembangunan 100 unit hunian sementara masih berjalan. Selain itu 60 unit hunian tetap dibangun di wilayah Lima Puluh Kota dan Pesisir Selatan, dilengkapi fasilitas dasar agar warga dapat kembali hidup dengan layak dan bermartabat.

Menjelang bulan Ramadhan, Polda Sumbar juga menyiapkan program pemberdayaan ekonomi berupa bantuan ternak unggas dan budidaya ikan air tawar. Program ini dirancang untuk memulihkan mata pencaharian warga secara berkelanjutan. Di sisi lain, listrik telah pulih sepenuhnya dan pembangunan ratusan titik air bersih terus berjalan di berbagai daerah terdampak.

Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan wujud kehadiran negara melalui kerja bersama Polri, TNI, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat. Di tengah duka yang belum sepenuhnya reda, Sumatera Barat perlahan bangkit dengan keyakinan bahwa mereka tidak sendiri. Negara hadir, bekerja, dan memastikan kehidupan kembali berjalan.

Posting Komentar

0 Komentar