BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "ALISYA NEWS"

Program GKT di Sungai Permata Harbaindo Disambut Warga: Lurah Pampangan Apresiasi Aksi Cepat PUPR Kota Padang


PADANG
| Wajah-wajah sumringah tampak menghiasi kawasan Komplek Permata Harbaindo, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Setelah bertahun-tahun dilanda kekhawatiran akan luapan air sungai saat musim hujan, kini warga bisa bernapas sedikit lebih lega. Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akhirnya turun tangan dalam program normalisasi sungai yang sangat dinanti-nantikan, Selasa 22 Juli 2025.

Sejak Senin pagi (7/7), satu unit ekskavator telah mulai melakukan pengerukan sedimen di sepanjang aliran sungai yang membentang di tengah permukiman padat. Aktivitas ini merupakan bagian dari Program GKT (Gali Kembali Tersumbat), sebuah inisiatif strategis PUPR Kota Padang dalam menanggulangi kawasan-kawasan rawan banjir dengan cara membersihkan dan memperdalam saluran air yang tersumbat.

Langkah cepat dan tepat ini tak hanya disambut dengan antusias oleh masyarakat, tetapi juga menuai apresiasi langsung dari Pemerintah Kelurahan Pampangan.

Pak Lurah: Ini Bukti Pemerintah Hadir untuk Rakyat

Afrizal Herman, S.Sos., MM, selaku Lurah Kelurahan Pampangan Nan XX, secara terbuka menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada jajaran Pemerintah Kota Padang, khususnya kepada Dinas PUPR Kota Padang.

“Atas nama Pemerintah Kelurahan Pampangan dan seluruh warga Komplek Permata Harbaindo, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemko Padang, khususnya Dinas PUPR Kota Padang, atas bantuan dan dukungan dalam kegiatan penggalian sedimen lumpur di aliran sungai yang berada di wilayah kami,” ucap Lurah Afrizal Herman.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Program GKT sangat bermanfaat dan tepat sasaran, mengingat kawasan tersebut sudah lama menjadi langganan banjir setiap kali curah hujan tinggi.

“Program GKT ini sangat bermanfaat dalam upaya mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda kawasan kami. Selama ini, setiap kali hujan deras turun, air cepat sekali meluap dan menjadikan Komplek Permata Harbaindo sebagai titik tumpuan genangan,” imbuhnya.

Dengan adanya pengerukan dan pembersihan aliran sungai ini, Pak Lurah menyampaikan harapan besar bahwa bencana banjir yang kerap menghantui warganya dapat diminimalisir secara signifikan — tak hanya untuk Pampangan, tetapi juga bagi kawasan tetangga di sekitarnya.

Sinergi Nyata: PUPR Kota Padang Bergerak Cepat, Warga Menyambut Hangat

Program GKT ini digagas dan dilaksanakan langsung oleh Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Padang, di bawah koordinasi Kabid Bina Marga, Ihsanul Rizki. Pendekatan mereka sederhana namun efektif: identifikasi titik rawan banjir, turun langsung ke lapangan, dan kerjakan tanpa menunggu waktu lama.

Langkah ini mendapat pujian bukan hanya dari perangkat kelurahan, tapi juga dari warga sekitar. Beberapa warga yang ditemui mengaku sangat senang dengan kehadiran alat berat yang melakukan pengerukan sungai secara menyeluruh.

“Kami sudah lama menunggu tindakan seperti ini. Dulu air cepat meluap, sekarang dengan dibersihkan seperti ini, kami yakin aliran akan lebih lancar,” ujar salah satu warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi pengerjaan.

Harapan: Kolaborasi Terus Berlanjut

Lurah Pampangan menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah kelurahan, masyarakat, dan instansi teknis seperti PUPR Kota Padang adalah kunci sukses pembangunan infrastruktur yang menyentuh kebutuhan rakyat secara langsung.

“Semoga kerja sama dan perhatian dari pihak terkait terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan di Kelurahan Pampangan yang lebih aman, sehat, dan bebas banjir,” tutup Lurah Afrizal Herman dengan optimis.

Catatan Redaksi:

Normalisasi sungai bukan hanya soal infrastruktur. Ini tentang kehadiran negara dalam menjawab keresahan masyarakat. Dinas PUPR Kota Padang, bersama perangkat kelurahan yang responsif seperti Kelurahan Pampangan, telah membuktikan bahwa pembangunan sejati dimulai dari mendengar, memahami, dan bekerja bersama rakyat.

Padang bergerak, Pampangan tersenyum.

Dari sungai yang kembali mengalir, lahir harapan baru akan kota yang lebih kuat, lebih bersih, dan lebih manusiawi.

Wyndoee/ H.

Posting Komentar

0 Komentar