BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "ALISYA NEWS"

| pus berlanjut dengan pelaksanaan proyek penanganan longsor di ruas jalan 6022, tepatnya di KM 123 Padang Sawah – Manggopoh

 

AGAM   ||. Proyek yang dikerjakan oleh CV. ARG Cahaya Nusantara ini menjadi perhatian publik, mengingat lokasi yang rawan longsor dan tingginya intensitas lalu lintas di kawasan tersebut.

Namun, di tengah pelaksanaan proyek, sempat muncul sejumlah pertanyaan dari masyarakat mengenai kualitas material yang digunakan, mulai dari batu bronjong, kawat, hingga geotekstil. Menanggapi hal ini, Nasir, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 Wilayah Sumatera Barat, memastikan bahwa semua bahan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kawat Bronjong dari Produsen Resmi

Salah satu fokus utama perhatian adalah penggunaan kawat bronjong. Nasir menjelaskan, pihak penyedia jasa membeli kawat tersebut dari Toko Besi Sumber Baru di Padang, yang merupakan distributor resmi dari pabrikan PT. Jongka Indonesia. Kawat bronjong yang digunakan telah bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia), seperti terlihat pada label produk yang tertera spesifikasi diameter kawat, ukuran anyaman, dan lapisan galvanis yang sesuai standar industri.

“Bronjong yang digunakan adalah hasil pabrikasi dan dibeli melalui toko resmi. Sertifikasinya jelas, dan semuanya sesuai standar,” tegas Nasir melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (31/5).

Material Batu dengan Legalitas Lengkap

Tak hanya kawat, Nasir juga menegaskan bahwa material batu yang digunakan sebagai isi bronjong berasal dari kuari resmi. Penyedia jasa telah menunjukkan surat dukungan material lengkap dengan izin resmi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta dokumen Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Meski ditemukan variasi ukuran dan jenis batu, hal itu menurut Nasir adalah hal yang wajar dalam pengiriman. Namun demikian, pelaksana proyek di lapangan tetap melakukan pemilahan berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. “Batu dipilah dan disesuaikan penggunaannya di lapangan agar tidak melenceng dari spesifikasi,” ujarnya.

Geotekstil Akan Digunakan Sesuai Tahapan

Sementara itu, terkait pemakaian geotekstil, Nasir menjelaskan bahwa bahan ini akan digunakan pada tahap pekerjaan timbunan bagian atas setelah bronjong selesai. Dalam gambar rencana, geotekstil memang tercantum untuk digunakan sebagai pelindung dari gerusan air. “Saat ini pekerjaan masih pada tahap pemasangan bronjong, jadi penggunaan geotekstil akan menyusul sesuai tahapan,” ungkapnya.

Proyek Ditargetkan Selesai Tepat Waktu dan Berkualitas

Dengan masa pelaksanaan selama 180 hari kerja, proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp1.765.586.000, bersumber dari APBN 2025, ini telah dimulai sejak 10 April 2025. Supervisi dilakukan oleh PT. Exxo Gamindo Perkasa KSO PT. Arci Pratama Konsultan, yang turut memastikan mutu dan progres pekerjaan di lapangan.

Nasir berharap, proyek ini bisa selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi pengguna jalan. “Proyek ini sangat ditunggu masyarakat karena berada di jalur nasional yang padat kendaraan. Kami pastikan pekerjaan sesuai kontrak dan spesifikasi teknis,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar