BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "ALISYA NEWS"

Kisah di Balik Proyek Longsor Padang–Painan: Dari Lumpur, Terpal Biru, hingga Dedikasi Kontraktor, Konsultan, dan PPK

SUMATERA BARAT | Setiap musim hujan, jalur nasional Padang–Painan–Kambang selalu menjadi momok bagi para pengguna jalan. Tebing curam, tanah labil, dan derasnya aliran air kerap memicu longsor. Tak jarang, truk dan mobil terpaksa berhenti berjam-jam, menunggu material pembersihan. Jalan ini bukan sekadar penghubung kota dan nagari, melainkan urat nadi ekonomi Sumatera Barat. Dari jalur inilah hasil bumi, ikan, hingga barang kebutuhan pokok mengalir ke berbagai daerah.

Namun sejak 2 Mei 2025, harapan baru hadir. Pemerintah melalui BPJN Sumatera Barat, Satker Jalan Nasional Wilayah II, menggandeng kontraktor dan konsultan terbaik untuk menangani titik longsor yang rawan. Pekerjaan ini memiliki nilai kontrak Rp 3,844 miliar, bersumber dari APBN 2025, dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender.

Akip Rahman S.T. dan Tim PT Asyrofazar: Bekerja di Bawah Terpal Biru

Siang itu, di tengah terik matahari, terlihat puluhan pekerja berbaur dengan lumpur. Terpal biru besar membentang menutup lereng, mencegah air hujan merusak galian. Di balik helm proyek dan rompi reflektif, seorang pria muda berwajah serius sibuk memberi arahan: Akip Rahman, S.T., pelaksana lapangan dari PT. Asyrofazar Mustika Karsa.

“Kami di sini bukan hanya mengejar target. Jalan ini sangat vital. Kalau putus, ekonomi masyarakat lumpuh. Itu yang membuat kami rela kerja siang malam,” ujarnya sembari meninjau pengecoran rangka besi penahan.

Kondisi medan memang ekstrem. Tanah mudah runtuh, suara gemericik air tanah terdengar dari sela-sela batu. Namun Akip dan timnya tidak gentar. Mereka memanfaatkan teknologi konstruksi terkini, mulai dari dinding penahan beton hingga drainase yang rapi.

Ardon dan Tim Konsultan: Menjaga Mutu di Tengah Tantangan

Beberapa meter dari lokasi pengecoran, terlihat sosok dengan map tebal di tangan, helm putih, dan tatapan penuh konsentrasi. Ia adalah Ardon, manajer supervisi dari konsorsium PT. Exxo Gamindo Perkasa KSO – PT. Arci Pratama Konsultan.

Ardon dikenal tegas namun solutif. Ia tidak segan menghentikan pekerjaan jika standar teknis dilanggar. Tapi di balik ketegasan itu, ia juga piawai memberi solusi.

“Pekerjaan infrastruktur harus tahan puluhan tahun. Masyarakat butuh jaminan mutu, bukan sekadar perbaikan cepat. Itu komitmen kami di lapangan,” kata Ardon.

Konsultan tidak hanya duduk di kantor, mereka rutin turun ke lokasi, memeriksa kualitas besi, campuran beton, hingga kekuatan struktur penahan. Semua terdokumentasi rapi sebagai bahan evaluasi mingguan.

Purwandi, ST, MT: PPK yang Tidak Sekadar Mengawasi dari Jauh

Nama Purwandi, ST, MT sering disebut para pekerja sebagai sosok yang “selalu hadir.” Sebagai PPK BPJN 2, ia punya tanggung jawab besar: memastikan proyek berjalan sesuai rencana, transparan, dan akuntabel.

Alih-alih hanya menerima laporan, Purwandi rutin meninjau langsung lapangan. Dengan sepatu boots dan rompi proyek, ia berbicara dengan kontraktor dan konsultan, mendengarkan kendala, lalu memberi arahan solutif.

“Ini proyek keselamatan rakyat. Kalau longsor tidak ditangani benar, ribuan nyawa terancam. Saya ingin pastikan pekerjaan selesai tepat waktu, sesuai standar, dan bermanfaat jangka panjang,” ungkapnya tegas.

Kehadiran Purwandi di lapangan memberi motivasi bagi pekerja. Mereka merasa didukung, bukan hanya diawasi.

Kronologi: Dari Longsor hingga Aksi Nyata

Sebelum proyek dimulai, masyarakat sekitar kerap dihantui rasa was-was. Setiap hujan lebat, longsor bisa datang tiba-tiba. Beberapa kali kendaraan terjebak, bahkan ada insiden jalan terputus sementara.

Menanggapi hal itu, BPJN segera berkoordinasi. Dalam rapat darurat, diputuskan proyek penanganan permanen harus segera dilakukan. PT Asyrofazar dipilih sebagai kontraktor, Exxo–Arci sebagai pengawas, dan Purwandi ditunjuk menjadi PPK. Sejak hari pertama, koordinasi berjalan intens.

Kini, beberapa bulan setelah kontrak berjalan, hasil nyata terlihat. Struktur penahan sudah berdiri, drainase darurat dibuat, dan lalu lintas lebih aman meski pekerjaan masih berlangsung.

Suara Masyarakat: Jalan Ini Harus Aman!

Di warung kopi dekat lokasi proyek, warga setempat ramai membicarakan proyek ini. Seorang nelayan, H. Yusri (55), menuturkan,

“Kami sudah lama takut tiap kali melewati jalan ini, apalagi malam hari. Sekarang pemerintah hadir dengan proyek besar. Kami harap jalan ini benar-benar kuat, tidak lagi mudah longsor.”

Sopir truk yang rutin melewati jalur ini, Romi (42), menambahkan:

“Saya sering kena macet karena longsor. Proyek ini sangat kami tunggu. Salut untuk kontraktor dan semua yang bekerja keras.”

Kesimpulan: Kolaborasi yang Menghasilkan Harapan

Investigasi lapangan memperlihatkan bahwa proyek penanganan longsor Padang–Painan bukan hanya sekadar tumpukan beton dan besi, melainkan kerja keras manusia. Ada keringat pekerja yang dipimpin Akip Rahman, ada ketegasan dan solusi dari Ardon sebagai pengawas, dan ada dedikasi Purwandi yang mengawal amanah negara.

Proyek ini adalah bukti bahwa ketika kontraktor, konsultan, dan PPK bersatu dalam tanggung jawab, maka infrastruktur tangguh bisa terwujud. Dan yang terpenting, masyarakat mendapatkan kembali rasa aman di jalan yang mereka lalui setiap hari.


HENDRI // A.J.

Posting Komentar

0 Komentar