Padang, || Sumatera Barat, 3 Juli 2025 | Proyek penggantian Jembatan Air Gadang di jalur nasional Bukit Putus–Batas Kota Padang, yang berada di Jalan Padang–Bengkulu, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, saat ini masih berlangsung dan belum dapat dilalui secara umum. Meski struktur jembatan terlihat hampir rampung, akses jalan masih dalam proses pemadatan dan penyempurnaan teknis, sehingga kendaraan dialihkan melalui jalur lain.
Proyek ini merupakan bagian dari program strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga. Dikerjakan oleh PT Arupadhatu Adisesanti, proyek ini didampingi oleh konsultan supervisi PT Exxo Gamindo Perkasa KSO dan PT Arci Pratama Konsultan, dengan nilai kontrak mencapai Rp12.678.744.000,-. Pekerjaan dimulai sejak 30 April 2025 dan ditargetkan selesai dalam 240 hari kalender, dibiayai penuh oleh APBN.
Proyek Berjalan, Jalan Belum Bisa Dilewati
Pantauan di lokasi menunjukkan aktivitas masih cukup padat. Alat berat hilir-mudik melakukan pemadatan dasar jalan, sementara para pekerja melakukan pemerataan material. Pihak pelaksana proyek menegaskan bahwa jalan belum aman untuk dilintasi kendaraan, dan masyarakat diminta tidak memaksakan penggunaan jalur ini sebelum tahap pengerasan dan pengujian selesai dilakukan.
“Masih proses padat, belum kuat untuk dilewati. Kalau dipaksakan sekarang, bisa merusak struktur dan membahayakan pengendara. Kami mohon bersabar,” kata salah satu pekerja teknis di lapangan.
Respon Positif Warga dan Pengguna Jalan
Meski belum bisa digunakan, masyarakat tetap memberikan respon positif terhadap pembangunan jembatan tersebut. Mereka menilai proyek ini sangat penting untuk mendukung konektivitas dan keselamatan pengguna jalan, apalagi jalur ini merupakan penghubung utama antara Padang, Pesisir Selatan, dan Bengkulu.
Riko (34), warga Teluk Kabung Utara, menyebut jembatan lama sudah lama rusak dan tidak layak pakai. Ia menilai langkah pemerintah sudah tepat dengan mengganti total jembatan tersebut.
“Kalau ini rampung, pasti sangat membantu. Sekarang sabar saja, yang penting kualitasnya bagus dan tahan lama,” ucapnya.
Sementara Sari (40), warga lainnya, mengapresiasi keterbukaan informasi yang disampaikan lewat papan proyek.
“Transparansi seperti ini penting. Jadi masyarakat tahu siapa pelaksananya, dan dana dari mana. Harapan kami, jangan molor dari jadwal,” ujarnya.
Transparansi dan Harapan Kualitas Jangka Panjang
Adanya papan informasi yang memuat detail proyek menunjukkan komitmen pelaksana terhadap transparansi publik. Namun, masyarakat berharap proyek ini tidak sekadar selesai tepat waktu, tetapi juga tahan lama dan sesuai spesifikasi teknis.
“Jangan cepat rusak. Ini jalur nasional. Konsultan pengawas harus benar-benar ketat awasinya,” tegas Syafri, sopir truk lintas Padang–Muko-Muko.
0 Komentar