Surabaya,(14/07/25)
Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah pada TP.2025/2026 memiliki 35 Satuan Pendidikan (Satdik) dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di wilayah Surabaya-Sidoarjo berhasil meraup 2.719 siswa baru dimana (14/07/25) para siswa tersebut malau melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) secara serentak di Satdik masing-masing.
Ketua Pengurus Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel(Purn) R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP, melalui Kabiddik Dra. Ramayanti merilis jumlah siswa baru yang masuk di Satdik-satdik Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah mulai jenjang TK hingga SMA/ SMK berjumlah 2.719 siswa.
Dari jurnalis media yang biasa pantau kegiatan Satdik-satdik Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah, 2.719 siswa baru tersebut terbagi pada 35 Satdik. Dari jenjang TK siswa baru yang masuk 328 siswa, jenjang SD siswa baru yang masuk 367, jenjang SMP siswa baru yang masuk 604 siswa, jenjang SMA siswa baru yang masuk 1066 siswa dan jenjang SMK siswa baru yang masuk 354 siswa. 35 Satdik Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah tersebut terdiri dari 14 TK, 9 SD, 5 SMP, 4 SMA dan 3 SMK
Terkait hasil SPMB Tahun Pelajaran 2025/2026. Benar bahwa terdapat sedikit penurunan kurang lebih (7,7%) jumlah peserta didik baru dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Pengurus Cabang Surabaya Yayasan Hang Tuah Kolonel(Purn) R. Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP memandang kondisi ini patut di jadikan bahan evaluasi, dan berikut beberapa faktor kemungkinan penyebab yang perlu kita pertimbangkan : Pengaruh Program Sekolah Gratis oleh Pemerintah, Sekolah negeri, khususnya yang telah menerapkan program bebas biaya pendidikan (termasuk biaya pembangunan dan SPP), tentu menjadi alternatif yang lebih menarik bagi sebagian orang tua, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Apalagi jika lokasi sekolah negeri tersebut cukup strategis dan fasilitasnya semakin membaik, Persaingan Antar Sekolah Swasta dan Negeri dimana
jumlah sekolah negeri dan swasta di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya sangat banyak, sehingga pilihan masyarakat makin beragam.
Disamping itu banyaknya sekolah swasta lain juga memberikan promosi besar-besaran, subsidi biaya masuk, hingga program “sekolah plus” yang bisa menjadi daya tarik.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah faktor persepsi masyarakat, dimana belum semua masyarakat memahami keunggulan khas sekolah di bawah Yayasan Hang Tuah, seperti kedisiplinan, wawasan kemaritiman, dan semangat kebangsaan. Ini menjadi tantangan kita dalam promosi.
Mungkin juga terjadi penurunan persepsi terhadap kualitas layanan (misalnya dari sisi fasilitas, guru, atau program unggulan) yang harus kita dengarkan dan evaluasi dari masukan orang tua siswa. Dan aspek demografi dan ekonomi, penurunan angka kelahiran beberapa tahun lalu sehingga jumlah lulusan SD/SMP memang sedikit berkurang, selain itu, faktor ekonomi pasca-pandemi juga membuat sebagian orang tua lebih memilih sekolah yang dianggap “lebih terjangkau”(yht/dar).
0 Komentar